Cherreads

Chapter 28 - Pengumuman dan Air Mata Kemenangan

Beberapa hari setelah wawancara, Rangga seperti berjalan di atas awan. Setiap pagi dia bangun lebih awal, bantu bersih-bersih asrama, dan menyibukkan diri agar tidak terlalu memikirkan hasilnya.

Tiba-tiba, suatu pagi, saat dia sedang menyapu halaman pondok, Mimih memanggil dari teras.

"Rangga… sini bentar, Nak."

Rangga langsung merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Ia meletakkan sapu perlahan dan melangkah pelan, seolah sudah tahu apa yang akan disampaikan.

Mimih menunjukkan layar HP-nya yang menampilkan sebuah email.

"Selamat! Anda dinyatakan LULUS sebagai penerima beasiswa penuh…"

Rangga menutup mulutnya dengan tangan. Air matanya langsung tumpah.

"Ya Allah... beneran? Ini beneran, Mih?"

Mimih tersenyum, matanya juga berkaca-kaca.

"Iya, Nak. Ini bukan mimpi. Ini buah dari sabar, dari tobatmu, dan dari semua doa yang kamu panjatkan."

Rangga langsung sujud di halaman pondok. Suara tangisnya tertahan, tubuhnya bergetar.

Anak-anak lain mulai berdatangan, penasaran, lalu ikut bertepuk tangan saat Mimih mengumumkan kabar bahagia itu. Ada yang bersorak, ada yang peluk Rangga, bahkan ada yang ikut menangis karena tahu perjuangan hidupnya.

Hari itu, langit Cilebut seperti lebih cerah dari biasanya. Seolah ikut bersyukur atas satu langkah kecil yang jadi lompatan besar bagi seorang anak jalanan bernama Rangga.

More Chapters