Cahaya layar ponsel memantul di wajah Rena yang muram. Di sudut kamar sempit kos-kosan lantai tiga yang menghadap gang sepi, ia baru saja menolak lamaran kerja ke-17 yang tak kunjung membalas emailnya. Dunia nyata, bagi Rena, adalah permainan yang tak adil—dan ia selalu menjadi pihak yang kalah.
Tepat pukul 02.02 dini hari, notifikasi aneh muncul di layar ponselnya. Bukan dari aplikasi, bukan juga dari SMS.
[ICONPLAY]Play Games & Win Rewards.100% Welcome Bonus Awaits You.Klik untuk bergabung → [Daftar Sekarang]
Awalnya ia mengira itu spam. Tapi ada sesuatu yang membuat jari-jarinya terpaku. Visual futuristik dan suara nada lembut dari notifikasi itu terasa... nyata. Bukan sekadar promosi biasa.Entah kenapa, ia menekan link itu.
Tiba-tiba layar ponsel menyala terang, terlalu terang. Cahaya itu memancar seperti menelan seluruh ruang. Rena menjerit, tapi tak ada suara keluar. Matanya membelalak saat tubuhnya terasa seperti jatuh ke dalam ruang hampa.
Beberapa detik kemudian, ia terbangun di tengah kota asing.
Bukan Jakarta, bukan dunia nyata.
Di sekelilingnya berdiri gedung-gedung hitam keemasan menjulang tinggi, langit seperti digital—berubah warna sesuai ritme tak dikenal. Jalanan tenang tapi setiap detik terasa menakutkan. Seperti ada ribuan mata yang memperhatikannya.
Di depannya, sebuah papan hologram muncul dari udara:
Selamat Datang di ICONPLAYPeraturan Permainan:
Tidak ada jalan keluar sebelum misi selesai.
Hadiah ditentukan dari seberapa jauh Anda bertahan.
Kalah berarti... lenyap.
Rena mundur satu langkah. Tapi lantai digital di bawahnya bergerak, membawanya maju. Sebuah suara lembut namun penuh kuasa terdengar di seantero kota:
"Peserta #8735—Rena. Permainanmu dimulai sekarang."
Dan dari kejauhan, ia melihat seseorang berlari... dikejar oleh makhluk seperti penjaga digital berbaju hitam emas.
Rena menelan ludah.
Bukan mimpi. Ini nyata.
Dan ia... telah resmi masuk ke dalam permainan paling berbahaya di dunia.